ANALISA SINTESA
1. Identitias
klien : An.I
3. Tindakan
keperawatan :Pemasangan selang NGT
4. Diagnosa
Keperawatan : Resiko Aspirasi
5. Data
: Klien masuk dengan dx.medis pneumonia TTV N 168x/menit, RR : 64x/menit,T :
37,5⁰C,SpO2 tanpa O2 95%.
6.
Intubasi
Gastrointestinal
Aktivitas-aktivitas :
·
Pilih jenis dan ukuran selang
nasogastrik dengan mempertimbangkan penggunaan dan rasional dilakukan
penyisipan
·
Jelaskan kepada pasien dan keluarga
mengenai alasan menggunakan selang
·
Masukkan selang sesuai dengan protokol
institusi
·
Posisikan pasien di sisi kanan untuk
memfasilitasi pergerakan kearah duodenum
·
Tentukan penempatan selang yang benar
dengan mengamati tanda dan gejala selang masuk ke trakea.
Prinsip-prinsip tindakan dan rasional
No
|
Prinsip
Tindakan
|
Rasional
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
|
Bantu klien
untuk mengatur posisi semi fowler dengan bantal belakang dan bahu
Instruksikan
klien untuk rileks dan bernafas normal
saat menutup satu lubang hidung kemudian ulangi prosedur untuk lubangg hidung
yang lain
Tentukan
panjang selang dan ukuran yang akan dimasukkan
B
Beri pelumas pada selang nasogastrik 10-20 cm
Ingatkan klien bahwa insersi akan
dimulai masukkan selang dengan perlahan melalui lubang hidung sampai
tenggorok (nasofaring posterior)
h. Cek posisi selang dengan senter
dan spatel lidah
i. Fleksikan kepada klien kearah dada
setelah selang melalui nasofaring dorong klien untuk menelan dan berikan air
minum bila perlu.
Masukkan selang saat klien menelan
sampai panjang yang diinginkan telah terlewati. (Jangan dorong paksa selang.
Bila klien mulai tersedak, hentikan memasukkan selang dan tarik kembali
selang).
k.
Letakkan diafragma stetoskop diatas kuadran
kiri atas abdomen klien tepat dibawah garis kosta. Suntikkan 10-20 ml udara
saat auskultasi abdomen.
l. Aspirasi dengan perlahan untuk
mendapatkan isi gastrik 2,5-5 cm lagi dan periksa kembali.
m. Fiksasi selang dengan plester dan
hindari tekanan pada lubang hidung.
n. Rapikan
alat dan klien
b. Evaluasi respon klien : kenyamanan
letak selang NGT
|
1. Meningkatkan
kemampuan klien untuk menelan.
2. Selang
dapat masuk dengan mudah melalui hidung yang lebih paten
3. Memperkirakan
dalamnya ujung selang yang harus mencapai lambung
4. Untuk
mempermudah masuknya selang NGT
5. Melihat
kondisi selang apakah sudah masuk dengan benar
6.
Mencegah terjadinya kesalahan posisi selang
7. Untuk
mengetahui apakan unjung selang masuk ke dalam lambung
8. Menghindari perubahan posisi selang
9. Memberikan
kenyamanan kepada klien sesudah melakukan tindakan
|
7
Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
1. Mengeluarkan isi
perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam
lambung(cairan,udara,darah,racun)
2. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak
sadar dan pasien yang mengalami kesulitan menelan ( memenuhi kebutuhan cairan
atau nutrisi)
3. Mencegah
terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar
4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang
mengalami muntah darah atau pendarahan pada lambung
5. Untuk
membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung
6. Persiapan
sebelum operasi dengan general anaesthesia
7. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang
sedang melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan
aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia)
Kontra indikasi
1.
Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus
2.
Pasien yang mengalami cidera serebrospinal
3.
Pasien dengan trauma cervical
4.
Pasien dengan fraktur facialis
9
Analisa Sintesa
10. Evaluasi
a. Kebutuhan
nutrisi klien terpenuhi
Maknanya
:Klien merasa nyaman setelah masuknya nutrisi untuk beberapa jam kemudian
No comments:
Post a Comment