LAPORAN PENDAHULUAN
COLONOSCOPY
A. DEFINISI
Colonoscopy
adalah prosedur yang memungkinkan seorang pemeriksa (biasanya seorang
gastroenterologist) untuk mengevaluasi atau mendeteksi lapisan bagian dalam
kolon (usus besar) dan rectum.
B. TUJUAN
Colonoscopy
di lakukan untuk
a. menyelidiki
penyebab adanya darah dalam tinja (untuk menemukan tempat dan penyebab
perdarahan serta untuk memeriksa area iritasi atau luka di usus besar) atau
darah pada dubur atau anus,
- nyeri perut bagian bawah yang tidak dapat di jelaskan penyebabnya.
- diare kronik dengan Anemia defisiensi zat besi yang tidak diketahui penyebabnya.
- adanya perubahan kebiasaan buang air besar, atau
- untuk mendukung hasil diagnosis kelainan yang ditemukan pada foto polos (rotgen) atau (CT) scan kolon.
- Untuk Evaluasi setelah pembedahan kolon dan atau suatu polip
C. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
Indikasi
·
Menyelidiki darah dalam tinja
·
Nyeri perut
·
Diare atau adanya perubahan kebiasaan BAB
·
Adanya suatu kelainan yang ditemukan pada sinar
– x kolon atau tomografi terkomputerisasi ( CT-SCAN )
·
Pasien dengan riwayat polip atau kanker usus
besar
·
Riwayat keluarga dengan beberapa jenis masalah
kolon yang mungkin terkait dengan kanker usus besar ( seperti ulcerative
colitis dan polip kolon )
·
Terapeutik seperti polipektomi, pengambilan
benda asing
Kontraindikasi
·
Infark jantung dan kardiopulmoner berat
·
Penyakit anal atau perianal
·
Aneurisma aorta abdominal atau aneurisma iliakal
·
Nyeri perut demam, distensi perut dan adanya
penurunan tekanan darah sewaktu pembersihan kolon
·
Kehamilan trimester I, penyakit radang panggul
D. PENATALAKSANAAN/JENIS-JENIS TINDAKAN
Dokter biasanya memberikan
instruksi tertulis tentang bagaimana mempersiapkan untuk colonoscopy.
Proses ini disebut persiapan
usus.
•
Secara umum, semua makanan padat harus dikosongkan dari
saluran pencernaan. Pasien biasanya disarankan agar mengkonsumsi makanan
cair selama satu sampai tiga hari sebelum prosedur colonoscopy di lakukan,
Pasien juga tidak boleh mengkonsumsi makanan atau cairan yang berwarna pewarna
merah atau ungu
•
Sebuah pencahar atau enema mungkin diperlukan malam
sebelum colonoscopy. Pencahar adalah obat yang memudahkan pengeluaran tinja dan
meningkatkan gerakan usus. Obat pencahar biasanya ditelan dalam bentuk pil atau
sebagai bubuk dilarutkan dalam air.
•
Pasien harus memberitahu dokter dari semua kondisi
medis dan riwayat obat-obatan, vitamin, atau suplemen diminum,
termasuk aspirin, obat arthritis , obat pengencer
darah, obat diabetes (insulin) dan vitamin yang mengandung zat besi
•
Pasien juga wajib memberi tahu adanya alergi terhadap
obat- obatan anasthesi.
Prosedur
kolonoskopi antara lain adalah:
•
Pasien berbaring di sisi kiri dengan kedua lutut di tekuk
menyentuh perut
•
Pemberian obat penenang, kadang-kadang pereda nyeri,
untuk menjaga pasien tetap rileks dan tidak gelisah.
•
Dokter memasukkan endoskop berlampu dan berkamera lewat
anus, menuju rektum dan usus besar. Dokter juga memasukkan gas karbon dioksida
untuk menggembungkan usus besar agar dindingnya lebih mudah dan lebih jelas
terlihat.
•
Dengan bantuan kamera, dokter akan memeriksa seluruh
dinding usus besar untuk mencari gangguan atau kelainan jaringan.
•
Sekali-kali pasien diminta merubah posisinya agar
dinding usus lebih jelas terlihat.
•
Jika dokter menemukan polip atau jaringan yang tampak
terganggu, dokter dapat melakukan pemotongan polip atau pengambilan sedikit
jaringan untuk diperiksa sel-selnya, apakah jinak atau ganas. Selain itu, jika
ada perdarahan, dapat dihentikan dengan membakarnya dengan kauter listrik.
Kolonoskopi memakan waktu sekitar 30 sampai 60 menit. Satu
hari kemudian biasanya pasien sudah mengalami pemulihan total.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
Laboratorium (minimal 2 hari sebelum pemeriksaan
Endoscopy)
-
ECG
-
X Ray
H. DIAGNOSA
KEPERAWATAN, INTERVENSI DAN RASIONAL
1.
Pre operasi
Diagnosa
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang penyakit
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan klien
mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita:
1. Pasien menyatakan pemahaman tentang
penyakit, kondisi, prognosis.
2. Pasien mampu menjelaskan kembali
apa yang dijelaskan oleh perawat atau tim medis kesehatan lainnya.
|
1. Kaji pengetahuna klien tentang
penyakitnya
2. Jelaskan tentang proses penyakit
(tandan dan gejala), identifikasi kemungkinan penyebab. Jelaskan kondisi
tentang klien.
3. Jelaskan tentang program pengobatan
dan alternatif pengobatan
4. Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin digunakan untuk mencegah terjadinya komplikasi
5. Diskusikan tentang terapi dan
pilihannya
6. Tanyakan kembali pengetahuan klien
tentang penyakit, prosedur perawatan, dan pengobatan
|
1. Mempermudahkan dalam memberikan
penjelasan pada klien
2. Meningkatkan pengetahuan dan
mengurangi cemas
3. Mempermudahkan intervensi
4. Mencegah keparahan penyakit
5. Memberi gambaran tentang pilihan
terapi yang bisa digunakan
6. Mereview
|
2.
Intra operasi
Diagnosa
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
Resiko
hipotermi berhubungan dengan suhu lingkungan rendah
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan tidak
terjadi hipotermi:
1. Menjelaskan tindakan untuk mencegah
atau meminimalkan penurunan suhu tubuh
2. Melaporkan tanda dan gejala dini
hipotermi
3. Mempertahankan suhu klien 36°C
|
1. Observasi Warna Kulit
2. Pemantauan Tanda-tanda vital
|
1. Perubahan warna kulit menandakan
hipotermi
2. Mengumpulkan dan mneganalisis data
kardivaskular, pernafasan, dan suhu tubuh untuk menentukan serta mencegah
komplikasi
|
3. Post
operasi
Diagnosa
|
Tujuan
dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
Nyeri berhubungan dengan post
tindakan kolonoskopi
|
Tujuan:
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan jam pasien terbebas dari nyeri / nyeri
berkurang
Kriteria Hasil:
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
2.
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
3.
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan
tanda nyeri)
4.
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
5. Tanda vital dalam rentang normal
|
NIC:
Pain management
1.
Lakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2.
Observasi
reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3.
Gunakan teknik
komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4.
Kaji kultur
yang mempengaruhi respon nyeri
5.
Evaluasi
pengalaman nyeri masa lampau
6.
Evaluasi
bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
7.
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
8.
Lakukan
penanganan nyeri non farrmakologi
9.
Kolaborasi:pemberian
analgetik
|
1. Mengetahui tingkatan nyeri untuk menentukan
tindakan.
2. Validasi terhadap adanya ketidaknyamanan
3. Memberikan kenyamanan pada pasien dan agar pasien
lebih terbuka
4. Budaya dapat mempengaruhi respon nyeri seseorang
5. Mengetahui adanya nyeri masa lampau
6. Evaluasi ketidakefektifan kontrol nyeri
7. Menguragi faktor penyebab nyeri
8. Distraksi untuk mengalihkan perhatian dan membuat
nyaman pasien.
9. Mengurangi nyeri
|
I. DAFTAR PUSTAKA
WebMD. 2011. Colorectal. Diakses pada tanggal 26 Mei
2018. Available at :http://www.webmd.com/colorectal-cancer/colorectal-cancer-screening-directory?catid=1006
Nurarif, A.,H. & Kusuma, H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 2. Jogjakarta:
Mediaction.
No comments:
Post a Comment