1.
Tindakan
keperawatan yang dilakukan : Perawatan WSD
Nama klien : Tn. H
Diagnosa Medis : Pyopneumothorax Dextra + DM
tipe II
2.
Diagnosa
keperawatan : Risiko
infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah (prosedur
invasif) (NANDA NIC NOC 00004)
3.
Prinsip
tindakan dan rasional
No
|
Prinsip
tindakan
|
Rasional
|
1.
|
Cuci tangan.
|
Mencegah
transmisi mikroorganisme.
|
2.
|
Mengucapkan
salam.
|
Bentuk
komunikasi terapeutik.
|
3.
|
Menjelaskan
tujuan dan prosedur tindakan, serta meminta persetujuan pasien(informed consent).
|
Informasi
yang kita berikan akan membuat pasien mengerti terhadap tindakan yang kita
lakukan, serta dapat membina hubungan saling percaya (BHSP) dan sebagai bukti
legal kita dalam melakukan tindakan.
|
4.
|
Menjaga privacy
pasien, persiapkan tempat tidur (TT), kunci TT, posisi TT dalam tinggi yang
tepat, dan atur posisi sesuai kenyamanan pasien
|
Memastikan
keamanan dan kenyamanan pasien selama di lakukannya tindakan.
|
5.
|
Dekatkan
peralatan di dekat pasien serta pasang pengalas/ perlak.
|
Supaya perawat
mudah dalam melakukan tindakan, dan mencegah cairan dari luka jatuh ke tempat
tidur.
|
6.
|
Cuci tangan,
kemudian pasang sarung tangan bersih sekali pakai.
|
Mencegah transmisi
mikroroganisme.
|
7.
|
Lepas
plester dan angkat balutan dengan pinset secara perlahan sejajar pada kulit
dan mengarah pada balutan.
|
Memudahkan dalam
membuka balutan pada luka.
|
8.
|
Bila balutan
lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan
larutan Alkohol.
|
Dengan
cairan alkohol lem balutan hipapik menjadi tidak lengket
|
9.
|
Buang
balutan kotor pada bengkok dan lepaskan sarung bersih sekali pakai.
|
Mencegah
transmisi mikroorganisme.
|
10.
|
Gunakan
sarung tangan steril dan pincet.
|
Teknik
steril dalam perawatan luka untuk mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme
dan infeksi.
|
11.
|
Observasi
karakter, bentuk, warna , sensasi nyeri integritas jahitan, serta karakter
drainase atau palpasi pada luka(jika perlu).
|
Mengetahui
sejauh mana perkembangan, proses proliferasi dari luka.
|
12.
|
Bersihkan
luka dengan larutan NaCl dan Akohol untuk membersihkan selang dengan
menggunakan pinset anomis dan cirugis yang steril. Gunakan satu kasa untuk
setiap kali usapan. bersihkan dari area yang kurang terkontaminasi, gunakan
dalam tekanan progresif menjauh dari insisi/tepi luka. Kemudian tutup luka
dengan kassa steril yang sudah di potong ditengah, kemudian hipapik kassa
tersebut.
|
larutan NaCl memiliki komposisi dan konsentrasi yang mirip cairan tubuh,
jadi tidak mengiritasi jaringan dan karena konsentrasi sama, tidak ada efek
perbedaan konsentrasi (penarikan cairan), sehingga pasien tidak merasa nyeri
ketika NaCl di gunakan untuk membersihkan luka, sedangkan alkohol bekerja sebagai antiseptik (membunuh kuman).
Penutupan luka dengan kassa yang sudah dipotong bagian tengah sesuai dengan
selang WSD, penutupan juga berfungsi agar kuman dari luar tidak menempel pada
luka.
|
13.
|
Observasi
cairan dalam botol WSD, Klem selang WSD.
|
Apabila
cairan dalam botol banyak, harus diganti botol baru. Karena tekanan pada
botol menyebabkan cairan yang ada diparu tidak keluar. Di klem agar cairan
tidak keluar saat diganti.
|
14.
|
Melepaskan sambungan antara selang WSD
dengan selang botol. Ujung selang WSD dibersihkan dengan alkohol 70%,
kemudian selang WSD dihubungkan dengan selang penyambung botol WSD yang baru
dengan cairan dalam botol setinggi 2 cm. Klem selang WSD dibuka
|
Mencegah
dari infeksi mikroorganisme. Agar tekanan di paru lebih besar daripada di
botol, sehingga cairan dapat keluar.
|
15.
|
Anjurkan pasien untuk menarik napas
dalam dan bimbing pasien cara batuk efektif. Latih dan anjurkan pasien
untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan gerak pada persendian
bahu daerah pemasangan WSD
|
Dengan batuk
efektif cairan dapat terdorong keluar dan dengan menggerakkan persendian bahu
peredaran darah sekitar pemasangan WSD menjadi lancar.
|
16.
|
Merapikan pasien
dan membereskan alat.
|
Supaya
pasien tampak rapi dan nyaman kembali.
|
17.
|
Mengucapkan
salam dan mendoakan kesembuhan klien
|
Bentuk
komunikasi terapeutik dan kepedulian kepada klien
|
18.
|
Melepaskan
sarung tangan dan mencuci tangan.
|
Mencegah
transmisi mikroorganisme.
|
19.
|
Dokumentasi
|
Bentuk
tanggung jawab dan tanggung gugat.
|
4.
Bahaya
– bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan perawatan luka dan pengankatan
jahitanserta cara pencegahannya:
No.
|
Bahaya
yang mungkin muncul
|
Pencegahannya
|
1.
|
Pengangkatan
balutan dan pemasangan kembali dapat menyebabkan pasien merasa nyeri.
|
Harus lebih hati – hati dalam
melakukan tindakan, apabila balutan terasa lengket pada luka, usahakan olesi
alkohol terlebih dahulu, agar luka mudah di angkat.
|
2.
|
Tidak bisa
menjaga kesterilan alat yang digunakan.
|
Lebih cermat
dan tepat dalam penggunaan alat – alat steril.
|
3.
|
Ketika
membersihkan selang terlalu keras, selang bisa terlepas.
|
Teknik
pembersihan selang harus hati-hati.
|
4.
|
Pasien
merasa malu ketika dilakukan tindakan
|
Pastikan
privacy klien terjaga dengan baik.
|
5.
Tujuan
tindakan perawatan WSD dilakukan
-
Mencegah
terjadinya infeksi.
-
Meningkatkan
kenyamanan fisik dan psikologis.
6.
Hasil
yang didapat dan maknanya
No
|
Hasil
|
Maknanya
|
1.
|
Luka pasien nampak ada tanda – tanda inflamasi (tumor, rubor,
dolor, kalor, dan fungsiolaesa) dan infeksi,
|
Pemasangan
WSD bertujuan untuk mengeluarkan cairan pada rongga
paru dengan prosedur pembedahan invasif. Sehingga perlu perawatan WSD untuk
mencegah infeksi semakin meluas karena
memasukkan benda asing kedalam tubuh.
|
7.
Identifikasi
tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi)
Mandiri
-
Pantau
tanda dan gejala infeksi ( misalnya, suhu tubuh,
denyut jantung, drainase, penampilan luka, sekresi, penampilan urine, suhu
kulit, lesi kulit, keletihan, dan malaise).
-
Instruksikan
untuk menjaga hygiene personal untuk melindungi tubuh terhadap infeksi
(misalnya, mencuci tangan).
-
Bantu
pasien atau keluarga untuk mengidentifikasi faktor di lingkungan mereka, gaya
hidup, atau praktik kesehatan yang meningkatkan risiko infeksi.
-
Ajarkan
keluarga bagaimana membuang balutan luka yang kotor dan sampah biologis
lainnya.
Kolaborasi
-
Berikan
terapi antibiotik, bila diperlukan
No comments:
Post a Comment