Sunday, May 19, 2019

Satuan Acara Penyuluhan Tentang Gangguan Kejiwaan


SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENGENAL GANGGUAN JIWA

1.    Topik                                 : Mengenal Gangguan Jiwa
2.    Pokok Bahasan                 : Peningkatan Pengetahuan tentang Gangguan Jiwa
3.    Sub pokok Bahasan        
-          Definisi sehat jiwa dan gangguan jiwa
-          Tanda dan gejala gangguan jiwa
-          Ciri-ciri gangguan jiwa
-          Penanganan gangguan jiwa di keluarga
4.    Sasaran                              : Seluruh Masyarakat Desa Anjir Seberang Pasar II
5.    Waktu dan Tempat                
     Waktu                                 : 16.00 - Selesai
     Tempat                               : Rumah Warga RT 5 Desa Anjir Seberang Pasar II
6.    Metode                               : Ceramah dan Tanya Jawab
7.    Media                                 : Leaflet dan PPT
8.    Tujuan
a.         TujuanUmum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan sasaran penyuluhan dapat memahami tentang perannya dalam mencegah penderita dengan gangguan jiwa di rumah.    
b.        Tujuan Khusus   
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan sasaran penyuluhan mampu:
1)      Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi sehat jiwa dan gangguan jiwa
2)      Memahami dan mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala gangguan jiwa
3)      Memahami dan mampu menyebutkan kembali ciri-ciri gangguan jiwa
4)      Memahami dan menyebutkan kembali cara penanganan gangguan jiwa di keluarga
9.    Materi
     Terlampir


10.    Tahap Kegiatan Penyuluhan
No.
Waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
1.
2 menit
Pendahuluan
-          Moderator memberikan salam kepada sasaran.
-          Moderator menjelaskan topic penyuluhan.
-          Moderator memperkenalkan kelompok kepada sasaran.
-          Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan.
-          Moderator menjelaskan waktu pelaksanaan.

-       Sasaran membalas salam dari moderator.
-       Sasaran menyimak.

-       Sasaran menyimak.

-       Sasaran menyimak.

-       Sasaran menyimak.
2.
40 menit (30 menit materi, 10 menit tanya jawab)
Penyampaian Materi
-     Penyaji menggali sedikit informasi pada sasaran mengenai Gangguan Jiwa
-     Penyaji menjelaskan materi mengenai :
1.    Definisi sehat jiwa dan gangguan jiwa
2.    Tanda dan gejala gangguan jiwa
3.    Ciri-ciri gangguan jiwa
4.    Penanganan gangguan jiwa di keluarga
Tanya Jawab
-     Moderator membuka sesi tanya jawab.
-     Penyelenggara penyuluhan menjawab pertanyaan sasaran.

-       Sasaran mengeksplorasi apa yang mereka ketahui tentang kesehatan lingkungan.
-       Sasaran memperhatikan penjelasan dan mencermati materi.
-     Sasaran mengajukan pertanyaan.
-     Sasaran memperhatikan jawaban yang diberikan.
3.
3 menit
Penutup
-     Moderator melakukan evaluasi dengan memberikan beberapa pertanyaan
-     Moderator menyimpulkan hasil penyuluhan.
-     Pembagian leaflet pada sasaran.
-     Mengakhiri dengan salam

-     Sasaran menjawab pertanyaan evaluasi
-       Sasaran menyimak kesimpulan yang disampaikan oleh moderator.
-       Sasaran menerima leaflet yang diberikan oleh fasilitator.
-       Menjawab salam dan sasaran bersiap untuk meninggalkan tempat penyuluhan.







11.    Setting Tempat
2
2
2
2
2
2
1
 









Keterangan gambar:
1.      Penyuluh dan kelompok
2.      Peserta

12.    Pengorganisasian
Moderator                        :  Muhammad Lutfi Yunus, S.Kep.
Penyaji materi      : Arifani, S.Kep.
Observer               : Wahyuni Mahrita, S.Kep.
Fasilitator             : Lisia Fransiska L. Djungan, S.Kep.
                              
13.         Evaluasi
1.         Evaluasi Struktural
a)        Kesiapan peserta penyuluhan
b)        Kesiapan tempat penyuluhan.
c)        Kesiapan waktu pelaksanaan.
d)       Kesiapan tim penyaji
e)        Kesiapan materi penyaji
f)         Kesiapan Leaflet

2.         Evaluasi Proses
a)        Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
b)        Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c)        Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.

3.         Evaluasi Hasil
a)        Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
b)      Adanya kesepakatan pada warga dalam melaksanakan implementasi.
c)      80% peserta penyuluhan mengerti,memahami,dan melaksanakan tentang Penanganan Gangguan Jiwa.



Lampiran Materi

MENGENAL GANGGUAN JIWA

A.    Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distress (misalnya, gejala nyeri) atau disabilitas (yaitu kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang penting) atau disertai peningkatan risiko kematian yang menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan (American Psychiatric Association,1994).

Kecendrungan gangguan jiwa akan semakin meningkat seiring dengan terus berubahnya situasi ekonomi dan politik kearah tidak menentu, prevalensinya bukan saja pada kalangan menengah ke bawah sebagai dampak langsung dari kesulitan ekonomi, tetapi juga kalangan menengah ke atas sebagai dampak langsung atau tidak langsung ketidakmampuan individu dalam penyesuaian diri terhadap perubahan sosial yang terus berubah (Rasmun, 2001).

Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa di Indonesia mempunyai rata-rata lama hari rawat yang tinggi yaitu 54 hari, dan yang paling lama dirawat adalah klien dengan diagnosa skizofrenia. Data rumah sakit jiwa pusat Bogor 2001, menunjukkan rata-rata lama hari rawat adalah 115 hari dan untuk klien perilaku kekerasan 42 hari (Keliat,dkk, 2009).

Ketika penderita gangguan jiwa melakukan rawat jalan atau inap di rumah sakit jiwa, keluarga harus tetap memberikan perhatian dan dukungan sesuai dengan petunjuk tim medis rumah sakit. Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh penderita gangguan jiwa dalam memotivasi mereka selama perawatan dan pengobatan. Jenis-jenis dukungan keluarga seperti dukungan pengharapan, dukungan nyata, dukungan informasi dan dukungan emosional (Friedman,1998).

Tetapi kenyataannya, belum banyak keluarga memiliki kepedulian tentang ini. Banyak keluarga yang menyerahkan sepenuhnya penyembuhan penderita kepada petugas kesehatan. Banyak klien gangguan jiwa justru ditelantarkan keluarganya. Keluarga telah melupakan mereka. Banyak yang tidak mengurusnya lagi saat dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Padahal, jika keluarga mereka rajin mengunjungi dan memberikan dukungan bagi klien gangguan jiwa, ini merupakan salah satu terapi yang jitu untuk kesembuhan mereka. Namun, jika keluarga mereka tidak peduli, tingkat kesembuhan klien makin lama karena klien merasa tidak diperhatikan lagi oleh keluarganya (Yosep,dkk, 2008).

B.     DEFINISI KESEHATAN JIWA
Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan orang lain.
Ciri-ciri orang sehat jiwa yaitu :
a.       Bebas dan otonomi
b.      Tahan terhadap stress
c.       Mampu beradaptasi dengan orang lain secara harmonis
d.      Hidup produktif

C.    PENGERTIAN GANGGUAN JIWA
Gangguan jiwa adalah suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distress (misalnya, gejala nyeri) atau disabilitas (yaitu kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang penting) atau disertai peningkatan risiko kematian yang menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan (American Psychiatric Association,1994). Gangguan jiwa menyebabkan penderitanya tidak sanggup menilai dengan baik kenyataan, tidak dapat lagi menguasai dirinya untuk mencegah mengganggu orang lain atau merusak/menyakiti dirinya sendiri (Baihaqi,dkk, 2005). Gangguan jiwa sesungguhnya sama dengan gangguan jasmaniah lainnya. Hanya saja gangguan jiwa bersifat lebih kompleks, mulai dari yang ringan seperti rasa cemas, takut hingga yang tingkat berat berupa sakit jiwa atau kita kenal sebagai gila (Hardianto, 2009).
Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain :
1.      Suasana rumah yang tidak harmonis seperti : tidak percaya diri, sering bertengkar, salah pengertian, kurang bahagia
2.      Pengalaman masa kanak-kanak yang bersifat traumatic
3.      Faktor keturunan
4.      Perubahan/ kerusakan dalam otak seperti :infeksi, luka, perdarahan, tumor, gangguan peredaran darah, keracunan, pemakaian alcohol jangka panjang, kekurangan vitamin, epilepsi.
Faktor lain :
Individu yang tidak mendapat kesempatan dan fasilitas anggota masyarakat yang dihargai, kemiskinan, pengangguran, ketidakadilan, ketidakamanan, persaingan yang berat, dan diskriminasi social.

D.  CIRI- CIRI GANGGUAN JIWA
1.      Perubahan berulang dalam pikiran
2.      Mengalami penurunan daya ingat
3.      Perubahan perilaku yang aneh
4.      Memiliki labilitas emosional
5.      Menarik diri dari interaksi social
6.      Mengabaikan penampilan dan kebersihan diri
7.      Memiliki keengganan melakukan segala hal
8.      Mengalami kesulitan mengorientasikan waktu, orang dan tempat


E.  FUNGSI DAN TUGAS KELUARGA
1.      FUNGSI  KELUARGA
Gambaran umum tentang fungsi keluarga dalam kesehatan jiwa adalah :
1)      Pendewasaan kepribadian dari para anggota keluarga
2)      Pelindung dan pemberi keamanan bagi anggota keluarga
3)      Fungsi sosialisasi, yaitu kemampuan untuk mengadakan hubungan antar anggota keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
Fungsi keluarga dalam upaya mencegah gangguan jiwa antara lain :
1)      Menciptakan lingkungan yang sehat jiwa bagi anggota keluarga
2)      Saling mencintai, menghargai dan mempercayai antar anggota keluarga
3)      Saling membantu dan member antara nggota keluarga
4)      Saling terbuka dan tidak ada diskriminasi
5)      Member pujian dan punishment sesuai perilaku
6)      Menghadapi ketegangan dengan tenang dan menyelesaikan masalah secara tuntas
7)      Menunjukan empati antar anggota masyarakat
8)      Membina hubungan dengan masyarakat
9)      Menyediakan waktu untuk kebersamaan seperti rekreasi bersama anggota keluarga

2.      TUGAS KELUARGA DALAM MENGATASI MASALAH KESEHATAN
1)      Mengenal adanya penyimpangan awal sedini mungkin
2)      Mengambil keputusan dalam mencari pertolongan atau bantuan kesehatan untuk anggota keluarga
3)      Member perawatan bagi anggota keluarga yang sakit, cacat, atau memerlukan bantuan dan menanggulangi keadaan darurat
4)      Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat
5)      Memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat


E. UPAYA PERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN JIWA
1.      PERAWATAN KLIEN DALAM KELUARGA
1)      Mengenal adanya gangguan kesehatan sedini mungkin
2)      Mengambil keputusan dalam mencari pertolongan atau bantuan kesehatan
3)      Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, cacat atau yang tidak sakit tapi memerlukan bantuan
4)      Menanggulangi keadaan darurat kesehatan
5)      Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat
6)      Memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat
2.      PERAWATAN KLIEN DI RUMAH SAKIT
1)      Keluarga sejak awal perlu dilibatkan dalam penatalaksanaan dan asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa
2)      Metode yang digunakan untuk memberikan pendidikan kesehatan kesehatan jiwa kepada keluarga adalah dengan ceramah dan Tanya jawab, diskusi kelompok, bermain peran
3.      PERAWATAN KLIEN DI MASYARAKAT
1)      Klien jangan dipasung, karena memasung penderita sama artinya dengan merampas hak hidupnya
2)      Jika terlihat gangguan atau terdapat gangguan segera bawa ke puskesmas terdekat
3)      Jangan dijauhi atau dikucilkan
4)      Bekali dengan berbagai keterampilan untuk meningkatkan produktivitasnya
5)      Membawa penderita untuk control rutin ke pelayanan kesehatan.




DAFTAR PUSTAKA

Keliat Budi, Ana. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. EGC. 1995
Keliat Budi, Ana, dkk. Proses Keperawatan Jiwa. EGC. 1987
Sembiring, EE. 2011. (Online), (http://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/24194/5/Chapter%20I.PDF, diakses 20 November 2018)
Stuart and Sunden. Pocket Guide to Psychiatric Nursing. EGC. 1998


No comments:

Post a Comment