SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENGENAL GANGGUAN JIWA
1. Topik : Mengenal
Gangguan Jiwa
2. Pokok
Bahasan : Peningkatan
Pengetahuan tentang Gangguan Jiwa
3.
Sub pokok Bahasan :
-
Definisi sehat
jiwa dan gangguan jiwa
-
Tanda dan gejala gangguan jiwa
-
Ciri-ciri gangguan jiwa
-
Penanganan gangguan jiwa di keluarga
4. Sasaran : Seluruh
Masyarakat Desa Anjir Seberang Pasar II
5.
Waktu dan
Tempat
Waktu : 16.00 -
Selesai
Tempat : Rumah Warga RT 5 Desa Anjir
Seberang Pasar II
6.
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
7. Media : Leaflet
dan PPT
8.
Tujuan
a.
TujuanUmum
Setelah
mendapatkan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan sasaran penyuluhan dapat
memahami tentang perannya dalam mencegah penderita dengan gangguan jiwa di
rumah.
b.
Tujuan
Khusus
Setelah
mendapatkan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan sasaran penyuluhan mampu:
1)
Memahami
dan mampu menjelaskan kembali definisi sehat jiwa dan gangguan jiwa
2)
Memahami
dan mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala gangguan jiwa
3) Memahami
dan mampu menyebutkan kembali ciri-ciri
gangguan jiwa
4) Memahami
dan menyebutkan kembali cara penanganan gangguan jiwa di keluarga
9.
Materi
Terlampir
10.
Tahap
Kegiatan Penyuluhan
No.
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluh
|
Kegiatan Peserta
|
1.
|
2 menit
|
Pendahuluan
-
Moderator memberikan salam kepada sasaran.
-
Moderator
menjelaskan topic penyuluhan.
-
Moderator memperkenalkan kelompok kepada sasaran.
-
Moderator menjelaskan tujuan
penyuluhan.
-
Moderator menjelaskan waktu
pelaksanaan.
|
- Sasaran membalas salam
dari moderator.
-
Sasaran menyimak.
-
Sasaran menyimak.
-
Sasaran menyimak.
-
Sasaran menyimak.
|
2.
|
40 menit (30 menit materi, 10 menit tanya jawab)
|
Penyampaian Materi
-
Penyaji menggali sedikit
informasi pada sasaran mengenai Gangguan Jiwa
-
Penyaji menjelaskan materi
mengenai :
1.
Definisi sehat jiwa dan gangguan jiwa
2.
Tanda dan gejala
gangguan jiwa
3.
Ciri-ciri gangguan
jiwa
4.
Penanganan gangguan
jiwa di keluarga
Tanya Jawab
- Moderator membuka sesi
tanya jawab.
- Penyelenggara
penyuluhan menjawab pertanyaan sasaran.
|
- Sasaran mengeksplorasi
apa yang mereka ketahui tentang kesehatan lingkungan.
- Sasaran memperhatikan
penjelasan dan mencermati materi.
-
Sasaran mengajukan pertanyaan.
-
Sasaran memperhatikan jawaban
yang diberikan.
|
3.
|
3 menit
|
Penutup
- Moderator melakukan evaluasi dengan memberikan beberapa
pertanyaan
- Moderator menyimpulkan hasil penyuluhan.
- Pembagian leaflet pada sasaran.
- Mengakhiri dengan salam
|
-
Sasaran menjawab pertanyaan
evaluasi
-
Sasaran menyimak
kesimpulan yang disampaikan oleh moderator.
-
Sasaran menerima
leaflet yang diberikan oleh fasilitator.
- Menjawab salam dan
sasaran bersiap untuk meninggalkan tempat penyuluhan.
|
11. Setting
Tempat
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
1
|
Keterangan gambar:
1. Penyuluh dan kelompok
2. Peserta
12. Pengorganisasian
Moderator : Muhammad Lutfi Yunus, S.Kep.
Penyaji materi : Arifani, S.Kep.
Observer : Wahyuni
Mahrita, S.Kep.
Fasilitator : Lisia
Fransiska L. Djungan, S.Kep.
13. Evaluasi
1.
Evaluasi Struktural
a)
Kesiapan peserta penyuluhan
b)
Kesiapan tempat penyuluhan.
c)
Kesiapan waktu pelaksanaan.
d)
Kesiapan tim penyaji
e)
Kesiapan materi penyaji
f)
Kesiapan Leaflet
2.
Evaluasi Proses
a)
Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan
peserta penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
b)
Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c)
Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
antara penyuluh dengan sasaran.
3.
Evaluasi Hasil
a)
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
b)
Adanya kesepakatan pada warga dalam melaksanakan implementasi.
c)
80% peserta
penyuluhan mengerti,memahami,dan melaksanakan
tentang Penanganan Gangguan Jiwa.
Lampiran
Materi
MENGENAL GANGGUAN JIWA
A.
Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah
suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis
yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distress (misalnya,
gejala nyeri) atau disabilitas (yaitu kerusakan pada satu atau lebih area
fungsi yang penting) atau disertai peningkatan risiko kematian yang
menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan (American
Psychiatric Association,1994).
Kecendrungan gangguan
jiwa akan semakin meningkat seiring dengan terus berubahnya situasi ekonomi dan
politik kearah tidak menentu, prevalensinya bukan saja pada kalangan menengah ke
bawah sebagai dampak langsung dari kesulitan ekonomi, tetapi juga kalangan menengah
ke atas sebagai dampak langsung atau tidak langsung ketidakmampuan individu dalam
penyesuaian diri terhadap perubahan sosial yang terus berubah (Rasmun, 2001).
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa di Indonesia mempunyai rata-rata
lama hari rawat yang tinggi yaitu 54 hari, dan yang paling lama dirawat adalah klien
dengan diagnosa skizofrenia. Data rumah sakit jiwa pusat Bogor 2001,
menunjukkan rata-rata lama hari rawat adalah 115 hari dan untuk klien perilaku kekerasan
42 hari (Keliat,dkk, 2009).
Ketika penderita gangguan jiwa melakukan rawat jalan atau inap di rumah
sakit jiwa, keluarga harus tetap memberikan perhatian dan dukungan sesuai
dengan petunjuk tim medis rumah sakit. Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh
penderita gangguan jiwa dalam memotivasi mereka selama perawatan dan
pengobatan. Jenis-jenis dukungan keluarga seperti dukungan pengharapan,
dukungan nyata, dukungan informasi dan dukungan emosional (Friedman,1998).
Tetapi kenyataannya, belum banyak keluarga memiliki kepedulian tentang
ini. Banyak keluarga yang menyerahkan sepenuhnya penyembuhan penderita kepada
petugas kesehatan. Banyak klien gangguan jiwa justru ditelantarkan keluarganya.
Keluarga telah melupakan mereka. Banyak yang tidak mengurusnya lagi saat
dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Padahal, jika keluarga mereka rajin mengunjungi
dan memberikan dukungan bagi klien gangguan jiwa, ini merupakan salah satu
terapi yang jitu untuk kesembuhan mereka. Namun, jika keluarga mereka tidak peduli,
tingkat kesembuhan klien makin lama karena klien merasa tidak diperhatikan lagi
oleh keluarganya (Yosep,dkk, 2008).
B. DEFINISI KESEHATAN JIWA
Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan
emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan
orang lain.
Ciri-ciri orang sehat jiwa yaitu :
a.
Bebas dan otonomi
b.
Tahan terhadap stress
c.
Mampu beradaptasi dengan orang lain secara harmonis
d.
Hidup produktif
C. PENGERTIAN GANGGUAN JIWA
Gangguan jiwa adalah
suatu sindroma atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis
yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distress (misalnya,
gejala nyeri) atau disabilitas (yaitu kerusakan pada satu atau lebih area
fungsi yang penting) atau disertai peningkatan risiko kematian yang
menyakitkan, nyeri, disabilitas, atau sangat kehilangan kebebasan (American
Psychiatric Association,1994). Gangguan jiwa menyebabkan penderitanya tidak sanggup
menilai dengan baik kenyataan, tidak dapat lagi menguasai dirinya untuk mencegah
mengganggu orang lain atau merusak/menyakiti dirinya sendiri (Baihaqi,dkk,
2005). Gangguan jiwa sesungguhnya sama dengan gangguan jasmaniah lainnya. Hanya
saja gangguan jiwa bersifat lebih kompleks, mulai dari yang ringan seperti rasa
cemas, takut hingga yang tingkat berat berupa sakit jiwa atau kita kenal sebagai
gila (Hardianto, 2009).
Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain :
1.
Suasana rumah yang tidak harmonis seperti : tidak percaya
diri, sering bertengkar, salah pengertian, kurang bahagia
2.
Pengalaman masa kanak-kanak yang bersifat traumatic
3.
Faktor keturunan
4.
Perubahan/ kerusakan dalam otak seperti :infeksi, luka,
perdarahan, tumor, gangguan peredaran darah, keracunan, pemakaian alcohol
jangka panjang, kekurangan vitamin, epilepsi.
Faktor lain :
Individu yang tidak mendapat kesempatan dan fasilitas anggota
masyarakat yang dihargai, kemiskinan, pengangguran, ketidakadilan,
ketidakamanan, persaingan yang berat, dan diskriminasi social.
D. CIRI- CIRI GANGGUAN JIWA
1.
Perubahan berulang dalam pikiran
2.
Mengalami penurunan daya ingat
3.
Perubahan perilaku yang aneh
4.
Memiliki labilitas emosional
5.
Menarik diri dari interaksi social
6.
Mengabaikan penampilan dan kebersihan diri
7.
Memiliki keengganan melakukan segala hal
8.
Mengalami kesulitan mengorientasikan waktu, orang dan
tempat
E. FUNGSI DAN TUGAS KELUARGA
1. FUNGSI KELUARGA
Gambaran umum tentang fungsi keluarga dalam kesehatan jiwa adalah
:
1)
Pendewasaan kepribadian dari para anggota keluarga
2)
Pelindung dan pemberi keamanan bagi anggota keluarga
3)
Fungsi sosialisasi, yaitu kemampuan untuk mengadakan hubungan
antar anggota keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
Fungsi keluarga dalam upaya mencegah gangguan jiwa antara lain
:
1)
Menciptakan lingkungan yang sehat jiwa bagi anggota keluarga
2)
Saling mencintai, menghargai dan mempercayai antar anggota
keluarga
3)
Saling membantu dan member antara nggota keluarga
4)
Saling terbuka dan tidak ada diskriminasi
5)
Member pujian dan punishment sesuai perilaku
6)
Menghadapi ketegangan dengan tenang dan menyelesaikan masalah
secara tuntas
7)
Menunjukan empati antar anggota masyarakat
8)
Membina hubungan dengan masyarakat
9)
Menyediakan waktu untuk kebersamaan seperti rekreasi bersama
anggota keluarga
2. TUGAS KELUARGA DALAM MENGATASI MASALAH
KESEHATAN
1)
Mengenal adanya penyimpangan awal sedini mungkin
2)
Mengambil keputusan dalam mencari pertolongan atau bantuan
kesehatan untuk anggota keluarga
3)
Member perawatan bagi anggota keluarga yang sakit,
cacat, atau memerlukan bantuan dan menanggulangi keadaan darurat
4)
Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat
5)
Memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat
E. UPAYA PERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN JIWA
1. PERAWATAN KLIEN DALAM KELUARGA
1)
Mengenal adanya gangguan kesehatan sedini mungkin
2)
Mengambil keputusan dalam mencari pertolongan atau bantuan
kesehatan
3)
Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang
sakit, cacat atau yang tidak sakit tapi memerlukan bantuan
4)
Menanggulangi keadaan darurat kesehatan
5)
Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat
6)
Memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat
2. PERAWATAN KLIEN DI RUMAH SAKIT
1)
Keluarga sejak awal perlu dilibatkan dalam penatalaksanaan
dan asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa
2)
Metode yang digunakan untuk memberikan pendidikan kesehatan
kesehatan jiwa kepada keluarga adalah dengan ceramah dan Tanya jawab, diskusi kelompok,
bermain peran
3. PERAWATAN KLIEN DI MASYARAKAT
1)
Klien jangan dipasung, karena memasung penderita sama artinya
dengan merampas hak hidupnya
2)
Jika terlihat gangguan atau terdapat gangguan segera bawa
ke puskesmas terdekat
3)
Jangan dijauhi atau dikucilkan
5)
Membawa penderita untuk control rutin ke pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat Budi, Ana. Peran Serta
Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. EGC. 1995
Keliat Budi, Ana, dkk. Proses
Keperawatan Jiwa. EGC. 1987
Sembiring, EE. 2011.
(Online), (http://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/24194/5/Chapter%20I.PDF,
diakses 20 November 2018)
Stuart and Sunden. Pocket
Guide to Psychiatric Nursing. EGC. 1998
No comments:
Post a Comment